Harga Minyak naik setelah laporan industri AS soal persediaan memberi sinyal campuran. Brent Desember naik 0,8% ke $65,96/barel (11:36 pagi SGT), mendekati $66 setelah sehari sebelumnya nyaris datar. WTI November menguat 0,9% ke $62,27/barel. Data API menunjukkan penurunan 1,8 juta barel di hub Cushing, Oklahoma, dan turunnya stok produk (termasuk bensin), sementara persediaan crude nasional diperkirakan naik meski masih dekat level musiman terendah.
Dari sisi suplai global, Pasar menimbang rencana OPEC+ yang tetap menambah produksi untuk merebut pangsa Pasar, berbarengan dengan output AS yang diproyeksikan rekor tahun ini berkat kenaikan suplai lepas pantai. Di Eropa Timur, serangan drone Ukraina ke infrastruktur energi Rusia memangkas pengolahan domestik dan mendorong ekspor crude; arus Minyak mentah tak olah mendekati puncak 16 bulan dalam empat pekan terakhir.
Meski risiko kelebihan pasokan ke depan masih membayangi, analis ANZ menilai pelaku Pasar cenderung mengabaikan dampak kenaikan produksi sampai ada tanda Pasar fisik melonggar lewat kenaikan stok. Untuk saat ini, kombinasi stabilnya stok di level rendah dan kekhawatiran suplai membuat harga Minyak tetap punya pijakan naik, sambil menunggu rilis data resmi berikutnya.(asd)
Sumber: Newssmaker.id
Read Time:56 Second